
Untuk
berbuat baik kepada sesama umat manusia, kita tidak perlu 'mengutak
atik, 'mengobok obok, menyalah nyalahkan' ajaran, pemahaman atau
keyakinan dan agama orang lain. Atau, bahkan sampai memvonisnya
secara 'in-absensia' dengan ungkapan ungkapan 'sesat', 'kafir' atau
'bid'ah' dan kemudian mempublikasikannya di depan umum.
Perilaku semacam ini tidak akan menguntungkan, bahkan justru akan
mengakibatkan retaknya kebhinekaan dan persatuan diantara sesama anak
bangsa yang telah dirajut dengan susah payah oleh para pendiri negeri
ini.
Apa kita tidak bisa mengambil pelajaran dari para Nabi
Tuhan dan para Imam suci as yang kerap dihina, dicaci, dimusuhi dan
diburu buru untuk dibunuh ?. Namun, mereka tidak perdulikan ini semua.
Mereka tetap berkhidmat dengan memberikan pelayanan kemanusiaan kepada
siapapun, bahkan terhadap orang - orang yang menentang dan menghujat
mereka. Kenapa ?.
Karena, misi agung mereka - yang juga menjadi misi
kita semua, apapun agama kita - adalah menebarkan kasih sayang di alam
semesta ini dan bukan menaburkan kebencian dan permusuhan.