Beberapa
tahun yang silam, ada seorang ibu tua , mantan aktivis organisasi dan ibu dari seorang tokoh parpol terkenal,
yang sering berkunjung ke tempat praktekku. Si ibu tua ini menderita
penyakit glaukoma kronis. Dia hampir kehilangan seluruh penglihatannya
karena seluruh syaraf matanya rusak sehingga tentu saja mustahil untuk dapat
disembuhkan. Seperti biasa, usai melakukan pemeriksaan, aku selalu mengajaknya
berbincang bincang.
Suatu hari, dia berkata, 'Apa penglihatan
saya masih bisa kembali normal lagi, dok ?, tanyanya dengan wajah terlihat pedih, gusar
dan kecewa , seakan akan tak rela menerima keadaannya seperti itu. 'Dok,
saya masih ingin sekali membaca kitab suci dengan kedua mataku ini
sebelum meninggal dunia', katanya. Aku terdiam membisu. Dia pulang
dengan wajah sedih. Rupanya, itulah kunjungannya yang terakhir karena
setelah itu dia tak pernah datang lagi ke tempat praktekku.