Alkisah, dahulu di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung kota itu. Ia berwudhu, masuk ke masjid, dan menunaikan shalat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekadarnya, ia keluar dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berguguran.