Tatkala mengangkat Malik Al Asytar menjadi Gubernur di Mesir, 'Presiden' Imam Ali bin Abi Thalib as berpesan :
'Dan bila kekuasaanmu menyebabkan tumbuhnya keangkuhan dan kebanggaan
di dalam hatimu, alihkanlah pikiranmu ke arah keagungan kerajaan Allah
di atasmu dan kuasaNya terhadap dirimu sendiri. Dengan begitu kau akan
berhasil mengurangi kepongahanmu, melembutkan kerasnya hatimu serta
mengembalikan akal sehatmu bila ia hampir menyingkir darimu'.
'Jangan tergesa-gesa mengikuti nafsu amarahmu selama masih ada jalan keluar lainnya. Dan, jangan menganggap dirimu sebagai seorang diktator yang harus ditaati segala perintahnya'.
'Jangan tergesa-gesa mengikuti nafsu amarahmu selama masih ada jalan keluar lainnya. Dan, jangan menganggap dirimu sebagai seorang diktator yang harus ditaati segala perintahnya'.
Maka, seorang pemimpin yang banyak mengeluh, selalu menyalahkan orang
lain, gemar membangga banggakan prestasi kerja yang telah dikerjakannya, senang merendahkan dan membuka aib bawahannya di depan orang
banyak, tidak tahan dikritik serta tidak mampu mengendalikan nafsu
amarah dan egoisnya sebetulnya tidak layak dijadikan pemimpin.
Dalam pandangan Imam Ali, orang seperti ini semestinya tidak lulus 'Fit And Proper Test' sebagai pemimpin sejati !.
Dalam pandangan Imam Ali, orang seperti ini semestinya tidak lulus 'Fit And Proper Test' sebagai pemimpin sejati !.