Sabtu, 09 November 2013

CINTA PALSU

indonesian.irib.ir
Mungkinkah ada orang yang mengaku mencintai seseorang tetapi memuja muji orang orang yang membunuh orang yang dicintainya itu ?.
Tampaknya mustahil. Namun kenyataannya hal itu terjadi di dunia nyata !.

Pada abad pertama Hijriyah, lebih kurang 1300 tahun yang silam, di padang Karbala Irak, cucunda Nabi akhir zaman, Husein as dibantai oleh kaum Nabi tersebut.
Husein as adalah salah seorang keluarga Nabi yang wajib dicintai oleh orang Islam, apapun mazhab dan alirannya. Kepalanya dipenggal, lalu ditancapkan di ujung tombak dan diarak ribuan kilometer oleh orang - orang yang mengaku beragama dan beriman kepada Tuhan. Potongan kepala ini, kemudian 'dihidangkan' di atas nampan dan dipersembahkan ke hadapan 'penguasa muslim' pada waktu itu.
Sejarah mencatat, Ubaidillah bin Ziyad dan Umar bin Abi Waqqash disebut sebut sebagai orang yang bertanggung jawab terbunuhnya Husein as.

Namun, ajaibnya, oleh para ulama, kedua manusia ini dipuja puji sebagai orang yang 'tsiqat'. Tahukah anda apa itu tsiqat ?. Tsiqat adalah orang yang telah mencapai derajat kesalehan pribadi ( ketaqwaan ) yang sempurna serta diyakini memiliki sifat sifat terpuji dan terpercaya.

Kita mungkin takjub sekaligus terheran heran, bagaimana mungkin orang yang telah membunuh cucunda Nabi secara sadis itu diberi predikat sebagai tsiqat oleh orang orang yang mengaku mencintai dan senantiasa melantunkan do'a do'a kepadanya di setiap sembahyang mereka ?.

Sejatikah cinta mereka dengan memuja muji dan memuliakan orang yang membenci dan membunuh kekasihnya ?. Jangan jangan itu hanya sekedar cinta palsu !.

Mohon ma'af.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar