Senin, 28 Maret 2016

'Rezeki itu urusan Tuhan' !.

Beberapa waktu yang lalu, ketika akan melakukan operasi katarak terhadap seorang pasien BPJS, di kamar ganti baju operasi, aku bertemu dengan seorang dokter spesialis bedah yang sudah tua. Sebagian besar rambut di kepalanya sudah tampak memutih. Dia sedang menunggu untuk operasi.
'Pasien BPJS, dok ?', tanyaku
Dia menjawab, 'Ah, saya nggak perduli mau pasien BPJS atau bukan, pokoknya saya bekerja !`
Lalu, kutimpali, 'Kalau pasien BPJS, jasanya kecil. Karena itulah, ada sebagian dokter bedah yang  tidak mau melayani pasien BPJS '.
'Betul', katanya,' Bahkan,ada  sejawat yang sudah mengundurkan diri'.
'Buat saya pribadi', lanjut si dokter bedah, 'Mau BPJS kek, mau umum kek, nggak ada masalah buat saya'. 'Pokoknya, semua saya kerjain', katanya santai, 'Sebagai dokter, tugas kita ialah membantu orang yang menderita sakit,...tidak boleh pilih pilih !. Soal rezeki sih itu sudah diatur oleh Tuhan,jadi kita tidak perlu ikut ikutan mengatur urusan yang menjadi urusanTuhan'. Dia ketawa.

Saya betul betul takjub. Ternyata, di era BPJS yang katanya menyengsarakan para dokter, masih saja ada dokter yang berhati 'emas' dan mulia seperti si dokter tua ini.

Minggu, 27 Maret 2016

BAHAGIA DI UJUNG MUSIBAH

Wajah keriput si bapak tua itu tampak terlihat sedih dan muram ketika aku mengatakan bahwa dia harus menjalani operasi katarak. ‘Bukan saya tidak mau,dok’, katanya. Tetapi, siapa nanti yang akan mengurus saya ?. 'Istriku sudah lama meninggal dunia. Anak anakku semuanya pada sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya masing, dan hampir hampir tidak pernah mengunjungiku lagi’. Air mata terlihat menggenang di kedua pelupuk matanya.
Aku memintanya untuk memberitahu anak anaknya bahwa dia akan dioperasi.

Sabtu, 12 Maret 2016

UMUR LEBIH TUA

Karena kesalahan pegawai di bagian pendaftaran rumah sakit, dua orang pasien wanita yang hendak berobat ke dokter mata,memperoleh nomor antrian yang sama.

Ketika nomor tersebut dipanggil oleh perawat di poli mata, kedua wanita separuh baya ini bangkit dan masing masing merasa paling berhak untuk masuk terlebih dahulu ke kamar pemeriksaan dokter mata.
Tidak seorangpun yang mau mengalah, keduanya bertengkar hebat, ditonton oleh pasien pasien yang lain.

Akhirnya,untuk melerai pertengkaran ini, si perawat berkata dengan suara keras,'Ibu ibu...,akhiri deh pertengkaran ini... 'Silahkan masuk duluan ibu yang umurnya lebih tua...!'
Pertengkaran seketika itu juga berhenti, keduanya saling memandang......Namun ajaibnya,tidak seorangpun yang mau masuk duluan....?

Kamis, 10 Maret 2016

WA

Ternyata, WhatsApp (WA) bisa menimbulkan kerusakan pada mata manusia. Akibat kecanduan WA -sehingga tidak mengacuhkan orang di sekitarnya- kedua mata lelaki ini mengalami Perdarahan Subkonjungtiva.........karena 'digebuk' istrinya...!!

Sabtu, 05 Maret 2016

HAPE 2 SIM CARD

Al kisah, ada seorang istri yang acap kali kali 'merepet' kepada suaminya. Pasalnya, setiap pulang dari kerjanya, MATA si suami selalu khusyuk mempelototin handphone (hape) nya . Sepanjang hari, dia asyik ber-WA-ria, sehingga si istri merasa tidak diacuhkan.

Sampai suatu hari, si istri berkata dengan suara keras, 'Pa,lebih penting hape ya dari diriku...?!'
Si suami menjawab dengan tenang, 'Nggaklah,Ma!...Mama itu lebih penting dari apapun dan dari siapapun. Jika mama diibaratkan dengan sim card, maka aku adalah hapenya. Mama tahu nggak, sebuah hape tidak akan berarti apa apa tanpa sim card di dalamnya...Artinya, papa itu tidak ada artinya apa apa jika tidak ada mama....'.

Si istri tersenyum lega dan betul betul merasa amat bersyukur mendengar 'testimony' sang suami tercinta.
Namun, dia lupa.....di dalam hape suaminya ada 2 sim card.....