Sabtu, 29 Juli 2017

ANAK MENGIKUTI ZAMAN

' Do not force your children to behave like you, for surely they have been created for a time which is different to your time '
( Imam Ali AS )

- Jangan paksa anak anakmu untuk bertingkah laku seperti dirimu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk sebuah zaman yang tidak sama dengan zamanmu - Imam Ali AS

TAKUT DIOPERASI



Dialog antara seorang pasien dengan seorang dokter spesialis mata.
  • Pasien (P) : 'Ibu saya usianya 70 tahun, kedua matanya sudah nggak bisa melihat lagi. Kira kira dia sakit apa ya dok ?'
  • Dokter (D) : 'Sebaiknya ibu anda dibawa dulu ke dokter mata untuk dilakukan pemeriksaan agar dapat ditentukan penyakitnya'.
  • P : 'Kata orang, ibu saya itu menderita penyakit katarak dok !'
  • D: 'Mungkin saja...'. 'Namun, diagnosis pasti harus ditentukan dari hasil pemeriksaan dokter mata'.
  • P: 'Tetapi, yang bilang ibu saya kena penyakit katarak itu tidak sedikit loh dok...bukan hanya 1 atau 2 orang saja !. Mungkin belasan orang...'

DOKTER PEDAGANG


Prof. Wahab, seorang Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unair, selalu mengulang ulangi pesannya kepada para mahasiswa dengan kalimat seperti ini :
'Jadi dokter itu baik. Jadi pedagang juga baik. Yang tidak baik, bila keduanya dicampur'.

Dokter Tarmizi Taher, berkata :

" Yang beliau maksud dengan 'dicampur' adalah jika saat sedang praktek, seorang dokter juga berperan 'campuran' , yakni menjadi seorang dokter dan pada saat yang sama berperilaku sebagai pedagang.

'Janganlah berdagang di kamar praktek. Alasan utamanya adalah bahwa, sebagai seorang dokter, kita sedang berhadapan dengan orang yang sedang menderita . Jangan mengambil untung di atas penderitaan orang lain.
Terlebih lagi, jangan menambah 'penderitaan' pada diri penderita'.

(Medical Ethics, Manual Praktis Etika Kedokteran untuk Mahasiswa, Dokter, dan Tenaga Kesehatan,hal 5-6)

Sabtu, 22 Juli 2017

IKHLAS


Pada suatu hari dua orang anak muda dari Panitia Acara Santunan Anak Yatim Piatu mendatangi rumah seorang dokter spesialis. Mereka bermaksud meminta sumbangan uang dari si dokter.
Di dalam daftar sumbangan yang disodorkan kepadanya, si dokter menulis Rp.100 ribu.

Salah seorang anak muda itu segera bereaksi, 'Koq dikit amat nyumbangnya, pak ?', tanyanya.
'Tetangga bapak yang dokter umum aja nyumbang 500 ribu !'
Si dokter menjawab, 'Untuk apa saya nyumbang banyak kalau hati saya tidak ikhlas ?'.

Anak muda yang lain menjawab, 'Wah...kalau soal ikhlas, itu urusan pak dokter dengan Tuhan !. Setahu kami, ikhlas itu adanya di dalam hati dan tidak untuk disebut sebut'.

'Yang kami butuhkan adalah sumbangan uang yang banyak. Semakin banyak sumbangan yang kami dapat, semakin banyak pula anak yatim piatu yang bisa kami bantu'.

Si dokter terdiam, tidak menjawab.