Jumat, 08 September 2017

CIUMAN TERAKHIR, KISAH ROMEO JULIET DARI SOLO


Mbah Sudarso (82 tahun) dan istrinya Mbah Putri (nenek) Sumiyati (72 tahun) asal Gonilan, Kartasura, Sukoharjo tergabung di dalam jama'ah haji Kelompok Terbang (Kloter) 36, Embarkasi Solo.

Sejak berangkat dari Embarkasi Solo, Mbah Putri yang terlihat lemah hanya bisa duduk di atas kursi roda yang didorong dengan susah payah oleh suaminya yang fisiknya terbungkuk bungkuk.


Karena termasuk ke dalam kelompok resiko tinggi (resti), pasangan sepuh ini diawasi secara ketat oleh petugas haji yang selalu mendampingi mereka.

Untoro, salah seorang petugas haji bertutur, 'Saya betul betul kagum dengan kesetiaan dan kecintaan Mbah Darso kepada Mbah Putri. Sepanjang perjalanan haji, beliau dengan setia menyuapkan makanan ke mulut istrinya, memandikannya, mengganti pakaian dalamnya dan melayani semua kebutuhan Mbah Putri.

Dalam kondisi fisik yang sangat berat dan cuaca panas menyengat dimana suhu udara rata rata di atas 40 derajat celcius, keduanya dapat menyelesaikan seluruh rangkaian prosesi ibadah haji.
Keluarga berharap mereka dapat pulang kembali ke tanah air.

Namun, ternyata Allah SWT mempunyai kehendak lain.
Mbak Putri Sumiyati harus kembali ke 'pangkuanNya'-Innalillahi wa inna ilaihi roji'un'.
Setelah para petugas medis haji tidak berhasil menyelamatkan jiwanya, Mbah Putri  menghembuskan nafas terakhir pada hari Minggu, 3 September 2017 siang di tenda maktab 54 di Mina.

Mbah Darso, yang selalu setia mendampingi Mbah Putri tak kuasa menahan kesedihan dan air mata.
Untuk terakhir kalinya, dia mencium istri tercintanya itu sambil berbisik, 'Kula sampun ikhlas...namung njih langkung sae menawi kula ndrek mbah putri....( Saya ikhlas, tetapi lebih baik kalau saya ikut bersama Sumiyati)'.

Karena tidak kuat menahan duka yang teramat dalam setelah kehilangan belahan jiwanya itu, kondisi psikis Mbah Darso semakin lama semakin buruk.

Selang sehari kemudian, dia menyusul Mbah Putri, untuk kembali kepada Sang Khalik. Dia wafat pada hari Senin, 4 September 2017 saat subuh menjelang pagi
Keduanya kini telah dimakamkan di pemakaman umum di kota suci Mekkah Al Mukarramah.
------
Selamat jalan, Mbah Darso dan Mbah Putri Sumiyati.
Semoga ikatan cinta dan kasih sayang Mbah berdua tetap terus abadi dan dikekalkan oleh Allah SWT. Mbah berdua memperoleh tempat yang sebaik baiknya di sisiNya. Amin.

(Rujukan berita : solopos.com, dengan suntingan teks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar