Sabtu, 28 Desember 2013

'MISI KITA, MENEBARKAN KASIH SAYANG'

Untuk berbuat baik kepada sesama umat manusia, kita tidak perlu 'mengutak atik, 'mengobok obok, menyalah nyalahkan' ajaran, pemahaman atau keyakinan dan agama orang lain. Atau, bahkan sampai memvonisnya secara 'in-absensia' dengan ungkapan ungkapan 'sesat', 'kafir' atau 'bid'ah' dan kemudian mempublikasikannya di depan umum.

Perilaku semacam ini tidak akan menguntungkan, bahkan justru akan mengakibatkan retaknya kebhinekaan dan persatuan diantara sesama anak bangsa yang telah dirajut dengan susah payah oleh para pendiri negeri ini.

Apa kita tidak bisa mengambil pelajaran dari para Nabi Tuhan dan para Imam suci as yang kerap dihina, dicaci, dimusuhi dan diburu buru untuk dibunuh ?. Namun, mereka tidak perdulikan ini semua. Mereka tetap berkhidmat dengan memberikan pelayanan kemanusiaan kepada siapapun, bahkan terhadap orang - orang yang menentang dan menghujat mereka. Kenapa ?.

Karena, misi agung mereka - yang juga menjadi misi kita semua, apapun agama kita - adalah menebarkan kasih sayang di alam semesta ini dan bukan menaburkan kebencian dan permusuhan.

Minggu, 15 Desember 2013

'TUGAS KITA HANYA IKHTIAR,DOK !'


Suatu hari, saya melakukan operasi katarak terhadap seorang bapak yang berusia 60 an tahun. Hari pertama setelah operasi,perban mata dibuka, tajam penglihatan mata si pasien ( yang biasa disebut dengan 'visus' ) segera diukur. Walaupun hasilnya tidak begitu jelek, namun....,sungguh sangat mengecewakanku dan , pastilah juga, mengecewakan pasien dan keluarganya.

Seketika, perasaan cemas berkecamuk di dalam diriku. Bayangan 'menakutkan' menghantuiku hari demi hari.' 'Sudah ratusan pasien yang berhasil aku operasi, koq pasien yang ini tidak berhasil ?', kata hatiku seolah olah tidak menerima kenyataan itu.

Jumat, 13 Desember 2013

'BUMBU PENYEDAP' RUMAH TANGGA

Di tempat praktek, saya pernah kedatangan  pasien, seorang pria yang berusia sekitar 60-an tahun. Istrinya baru saja wafat beberapa bulan yang silam.

Yang agak 'aneh' buat saya ialah setiap kali saya menyebut nyebut istrinya, dia tidak bisa menahan tangisnya. Airmatanya berlinang linang tatkala dia menceritakan bagaimana istrinya selalu membahagiakan hatinya walau dia kerap menyakiti dan mengecewakannya. Rupanya, baik kenangan indah maupun derita batin yang pernah dirasakannya berdua bersama sama sang istri masih terpatri kuat di dalam benaknya. Sungguh mengharukan sekaligus menakjubkan !.