Di
tempat praktek, saya pernah kedatangan pasien, seorang pria yang berusia
sekitar 60-an tahun. Istrinya baru saja wafat beberapa bulan yang silam.
Yang agak 'aneh' buat saya ialah setiap kali saya menyebut nyebut istrinya, dia tidak bisa menahan tangisnya. Airmatanya berlinang linang tatkala dia menceritakan bagaimana istrinya selalu membahagiakan hatinya walau dia kerap menyakiti dan mengecewakannya. Rupanya, baik kenangan indah maupun derita batin yang pernah dirasakannya berdua bersama sama sang istri masih terpatri kuat di dalam benaknya. Sungguh mengharukan sekaligus menakjubkan !.
Yang agak 'aneh' buat saya ialah setiap kali saya menyebut nyebut istrinya, dia tidak bisa menahan tangisnya. Airmatanya berlinang linang tatkala dia menceritakan bagaimana istrinya selalu membahagiakan hatinya walau dia kerap menyakiti dan mengecewakannya. Rupanya, baik kenangan indah maupun derita batin yang pernah dirasakannya berdua bersama sama sang istri masih terpatri kuat di dalam benaknya. Sungguh mengharukan sekaligus menakjubkan !.
Peristiwa kecil
ini mengingatkan kita semua bahwa perjalanan kehidupan suatu rumah tangga memang tidak bisa tidak harus mengalami pasang surut, perasaan suka dan duka serta rasa sayang dan benci selalu datang silih berganti diantara pasangan suami istri yang menjalaninya. Sebutlah keadaan ini semacam 'bumbu bumbu penyedap' kehidupan rumah tangga.
Kehidupan rumah tangga yang tidak diisi dengan 'bumbu bumbu penyedap' sesungguhnya adalah sebuah kehidupan yang 'hambar' dan 'datar datar saja'. Kehidupan rumah tangga seperti ini tidak akan menimbulkan kenangan apa apa begitu salah satu meninggal dunia. Perasaan duka dan sedih tidak akan berlangsung lama dan boleh jadi yang ditinggal segera mencari pendamping hidupnya yang baru.
Kehidupan rumah tangga yang tidak diisi dengan 'bumbu bumbu penyedap' sesungguhnya adalah sebuah kehidupan yang 'hambar' dan 'datar datar saja'. Kehidupan rumah tangga seperti ini tidak akan menimbulkan kenangan apa apa begitu salah satu meninggal dunia. Perasaan duka dan sedih tidak akan berlangsung lama dan boleh jadi yang ditinggal segera mencari pendamping hidupnya yang baru.
Berbeda halnya, ketika perjalanan kehidupan suami istri itu
ditaburi dengan 'bumbu bumbu penyedap' , maka tatkala salah satu diantaranya meninggal
dunia, akan ada banyak kenangan kenangan emosional yang lekat dan
mengikat serta tidak mudah untuk dilupakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar