
”Kartini berada dalam proses dari kegelapan menuju cahaya ( door duisternis Tot Licht ). Namun cahaya itu belum purna menyinarinya secara terang benderang, karena terhalang oleh tabir tradisi dan usaha westernisasi. Kartini telah kembali kepada Pemiliknya, sebelum ia menuntaskan usahanya untuk mempelajari Islam dan mengamalkannya, seperti yang diidam-idamkannya: Moga-moga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat umat agama lain memandang agama Islam patut disukai”
(Surat Kartini kepada Ny. Van Kol, 21 Juli 1902).
Kelak setelah Kartini wafat, pada tahun 1911, Mr. J.H. Abendanon yang menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda pada waktu itu mengumpulkan dan membukukan surat surat Kartini yang pernah dikirimkannya kepada teman-temannya di Eropa. Buku itu diberi judul 'Door Duisternis tot Licht ' yang kemudian diterjemahkan dengan 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.
Prof. Haryati Soebadio (cucu tiri Ibu Kartini) mengartikan kalimat “Door Duisternis Tot Licht” sebagai 'Dari Gelap Menuju Cahaya' yang bahasa Arabnya adalah 'Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur'.
Rupanya Kartini terinspirasi dengan sebuah ayat di dalam kitab suci Al Qur'an ( 2:257 ) yang berbunyi :
'Allah adalah penolong bagi orang-orang yang memiliki iman di dalam hatinya. Dialah yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya ( Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur )......'
SELAMAT HARI KARTINI 21 APRIL 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar