Suatu hari Nabi as bercerita di hadapan para Sahabatnya, 'Suatu saat, ada seorang perempuan 'tuna susila' (pelacur) berjalan di padang pasir dalam keadaan sangat kehausan.
Dia menemukan sebuah sumur, Lalu, ia turun ke dalam sumur itu untuk mengambil air.
Di bibir sumur, tiba tiba muncul seekor anjing yang menjulur julurkan lidahnya ke tanah. 'Kasihan, anjing itu sangat kehausan', kata si wanita di dalam hati.
Setelah bersusah payah akhirnya dia berhasil mengambil air dengan terompah sendalnya. Namun, air yang sudah ditangannya itu diberikannya terlebih dahulu untuk diminum si anjing. Setelah merasa segar, anjing itu pergi meninggalkan si wanita.
Malangnya, sedemikian hausnya si wanita itu, tubuhnya lemah lunglai dan rubuh ke tanah. Dia meninggal dunia tanpa sempat meminum air sumur itu.
Malangnya, sedemikian hausnya si wanita itu, tubuhnya lemah lunglai dan rubuh ke tanah. Dia meninggal dunia tanpa sempat meminum air sumur itu.
Atas kebaikan dan kasih sayangnya kepada anjing itu, Nabi menyebutkan bahwa dosa wanita pelacur itu diampuni oleh Allah dan dia dimasukkan ke dalam surga.
Cerita ini terdapat di dalam berbagai kitab baik yang diriwayatkan oleh para ulama Sunni maupun ulama Syi'ah.
--
Pesan moral yang bisa kita petik dari cerita Nabi di atas ialah pertama, jangan sekali kali memandang rendah perbuatan baik yang dilakukan oleh siapapun, termasuk oleh orang orang yang selama ini kita anggap 'kotor, buruk, menjijikkan, terbuang atau sampah masyarakat'.
Kedua, berbuat baik, kerja keras dan berkorban demi menyelamatkan hidup seekor anjing, makhluk Tuhan yang -oleh sebagian orang- dianggap 'najis dan kotor' itupun, ternyata dapat mendatangkan pengampunan dosa dan ganjaran surga.
Apalagi berbuat baik dan berkorban demi berkhidmat kepada manusia, sesama hamba Allah yang diciptakan Tuhan sebagai sebaik baik dan semulia mulia makhlukNya di permukaan bumi ini.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar