Walaupun usianya baru 9 tahun, Nurul selalu ingin tahu apa yang dilakukan oleh ayah (buya) nya. Kali ini, dia mengikuti buyanya saat melakukan operasi katarak di kamar operasi. Tak sedikitpun ada rasa takut di wajahnya tatkala melihat cairan darah tergenang di mata pasien atau saat bola mata pasien ditusuk dengan batang jarum dan disayat dengan pisau bedah yang sangat tajam.
Usai operasi, Nurul bertanya, 'Buya, kenapa dokter harus menyakiti mata pasiennya ?. Apakah hal ini tidak akan menambah penderitaan pasien ?. Padahal, dia khan ingin disembuhkan dari penyakit kebutaan yang dideritanya, buya ?'.
'Rasa sakit atau rasa tidak enak tidak selalu menambah penderitaan seseorang, nak, 'jawab buya. 'Bahkan, rasa sakit terkadang akan menghantarkan dia kepada kesembuhan atau kebahagiaan'.
'Maksud, buya ?', tanya Nurul.
'Apa yang Nurul lihat tadi adalah satu tahapan yang harus dilalui oleh pasien itu untuk membuatnya sembuh dari kebutaan yang dideritanya', jawab buya.
'Koq bisa begitu ya, buya', tanyanya lagi.
'Nurul ingat sewaktu sakit disuruh dokter minum obat tablet yang rasanya amat pahit. Atau, waktu Nurul di rawat di rumah sakit, tangan Nurul ditembus dengan jarum dan ke dalamnya dimasukkan selang cairan infus yang pasti rasanya sangat menyakitkan', tutur si buya.
'Ingat dong, buya !', kata Nurul
'Nah, walaupun tindakan tindakan itu terasa amat menyakitkan dan tidak mengenakkan, namun harus dilakukan dokter agar Nurul bisa sembuh dari sakit dan dapat kembali bermain bersama sama teman Nurul', jelas buya.
'Nurul mulai paham, buya', sahutnya.
'Di dalam ajaran agama kita', lanjut buya, 'Kita misalnya diajarkan untuk melakukan ibadah fisik berbentuk sholat, puasa dan pergi berhaji ke tanah suci. Ketiga ibadah ini memang terasa sangat melelahkan dan mencapekkan tubuh kita. Namun, dengan melakukan ibadah ibadah ini kita merasa semakin 'dekat' dengan Allah dan hati kita terasa tenang dan tentram'.
'Pelajaran yang dapat kita petik dari penjelasan buya di atas ialah bahwa di dalam kehidupan yang kita jalani ini, berbagai peristiwa yang menyakitkan yang kita alami tidak selalu membuat kita menderita. Justru, berbagai peristiwa yang menyakitkan itu semestinya bisa membangunkan kesadaran kita akan proses atau tahapan yang harus kita jalani untuk mencapai kebahagiaan dan kesembuhan di kemudian hari'.
Usai operasi, Nurul bertanya, 'Buya, kenapa dokter harus menyakiti mata pasiennya ?. Apakah hal ini tidak akan menambah penderitaan pasien ?. Padahal, dia khan ingin disembuhkan dari penyakit kebutaan yang dideritanya, buya ?'.
'Rasa sakit atau rasa tidak enak tidak selalu menambah penderitaan seseorang, nak, 'jawab buya. 'Bahkan, rasa sakit terkadang akan menghantarkan dia kepada kesembuhan atau kebahagiaan'.
'Maksud, buya ?', tanya Nurul.
'Apa yang Nurul lihat tadi adalah satu tahapan yang harus dilalui oleh pasien itu untuk membuatnya sembuh dari kebutaan yang dideritanya', jawab buya.
'Koq bisa begitu ya, buya', tanyanya lagi.
'Nurul ingat sewaktu sakit disuruh dokter minum obat tablet yang rasanya amat pahit. Atau, waktu Nurul di rawat di rumah sakit, tangan Nurul ditembus dengan jarum dan ke dalamnya dimasukkan selang cairan infus yang pasti rasanya sangat menyakitkan', tutur si buya.
'Ingat dong, buya !', kata Nurul
'Nah, walaupun tindakan tindakan itu terasa amat menyakitkan dan tidak mengenakkan, namun harus dilakukan dokter agar Nurul bisa sembuh dari sakit dan dapat kembali bermain bersama sama teman Nurul', jelas buya.
'Nurul mulai paham, buya', sahutnya.
'Di dalam ajaran agama kita', lanjut buya, 'Kita misalnya diajarkan untuk melakukan ibadah fisik berbentuk sholat, puasa dan pergi berhaji ke tanah suci. Ketiga ibadah ini memang terasa sangat melelahkan dan mencapekkan tubuh kita. Namun, dengan melakukan ibadah ibadah ini kita merasa semakin 'dekat' dengan Allah dan hati kita terasa tenang dan tentram'.
'Pelajaran yang dapat kita petik dari penjelasan buya di atas ialah bahwa di dalam kehidupan yang kita jalani ini, berbagai peristiwa yang menyakitkan yang kita alami tidak selalu membuat kita menderita. Justru, berbagai peristiwa yang menyakitkan itu semestinya bisa membangunkan kesadaran kita akan proses atau tahapan yang harus kita jalani untuk mencapai kebahagiaan dan kesembuhan di kemudian hari'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar