BELUM UMROH
Dokter Tulus baru saja turun dari pesawat yang membawanya pulang kembali ke tanah air setelah melakukan ibadah umroh di tanah suci. Di bandar udara, ia disambut oleh ustadz Salim yang sudah berusia lanjut.
Dokter Tulus baru saja turun dari pesawat yang membawanya pulang kembali ke tanah air setelah melakukan ibadah umroh di tanah suci. Di bandar udara, ia disambut oleh ustadz Salim yang sudah berusia lanjut.
'Ahlan wa Sahlan, selamat datang kembali di tanah air. Bagaimana khabar dokter ?', sapa ustadz Salim.
'Alhamdulillah,
saya baik baik saja. Semua rukun (tata cara) umroh telah saya lakukan
dengan lancar dan sempurna tanpa halangan apapun, ustadz ', jawab dokter
Tulus dengan wajah berseri seri.
'Bolehkah aku bertanya, dok ?', tanya ustadz.
'Silahkan, ustadz', sahut dokter.
'Apakah
ketika dokter mulai melakukan ihram dengan hanya mengenakan 2 helai
kain yang sederhana menggantikan pakaian sehari hari, dokter berniat di
dalam hati bahwa dokter akan bersikap rendah hati terhadap para pasien
dokter dan memperlakukan mereka seperti dokter memperlakukan diri dan
keluarga dokter sendiri ?.'
'Tidak, ustadz !', jawab dokter Tulus.
'Apakah
ketika dokter melakukan tawaf, berjalan mengelilingi Ka'bah (Rumah
Tuhan) sambil berdo'a kepada Allah, dokter sungguh sungguh berniat di
dalam hati bahwa dokter akan selalu 'menyertakan' Tuhan dalam setiap
upaya mengobati dan menyembuhkan para pasien dokter ?.
'Tidak, ustadz !'.
'Apakah
ketika dokter melakukan sa'iy, berjalan dan berlari lari kecil bolak
balik diantara bukit Safa dan Marwah, dokter berniat akan bersungguh
sungguh bekerja keras untuk menyembuhkan para pasien dokter, khususnya
pasien pasien dokter yang miskin dan tidak mampu'.
'Tidak, ustadz !'
'Apakah
ketika dokter bertahalul dengan mencukur rambut, dokter berniat di
dalam hati akan 'mencukur' semua perilaku yang bertentangan dengan
hukum, etik dan sumpah dokter, seperti menerima suap, melakukan korupsi,
menelantarkan pasien dan berbagai cara manipulasi untuk memperkaya diri
sendiri.
'Tidak, ustadz !.
Wajah dokter Tulus mulai terlihat muram dan sedih.
Sambil
merangkul pundak dokter, ustadz Salim berkata dengan lemah lembut,
'Dok, sesungguhnya engkau belum melakukan 'ibadah umroh'. Engkau memang
telah melakukan rukun rukun umroh, namun belum merasakan hakekat umroh
yang sebenarnya'.
'Jika engkau kembali pergi umroh ,
lakukanlah apa yang aku tanyakan tadi kepadamu agar ibadah umroh yang
engkau lakukan tidak menjadi sia sia sehingga bermanfaat buat dirimu
serta ada nilainya di 'mata' Tuhan'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar