Senin, 01 Oktober 2018

DETIK DETIK BERPULANGNYA IBUKU

Teman saya, yang juga seorang dokter spesialis mata mengirimkan sebuah pesan pendek di grup WA yang berisi kronologis singkat bagaimana ibunya wafat saat terjadinya gempa bumi di Palu.

Dia tinggal di Bekasi dan mendapatkan informasi tersebut dari keluarganya yang selamat dan yang sempat menyaksikan peristiwa itu.

Saya mencoba menuliskan kembali pesan yang sangat mengharukan tersebut dan berusaha membayangkan serta melukiskannya dengan 'bahasa' saya sendiri.
---------
Saat itu azan magrib berkumandang. 
Di rumah, ibuku bersiap siap melaksanakan sholat magrib. 
Ia berwudhu' , menggelar sajadah dan kemudian mengenakan mukenahnya.

Baru saja mengucapkan takbir, tiba tiba lantai di bawah kakinya berguncang dengan keras. Berbagai material jatuh berhamburan dari atap rumah.
Dunia seakan akan runtuh. Suasana di dalam rumah gelap gulita.

Di luar rumah, orang orang berteriak dan menjerit jerit, 'Gempa !...gempa !. Ya Allah...Allahu Akbar......
Ibu berusaha meneruskan sholatnya. Namun apa daya, tubuhnya limbung dan kemudian jatuh ke lantai. Ia merintih menahan sakit.

Beberapa menit kemudian, dari arah bukit yang tak jauh dari rumah, terdengar suara bergemuruh.

Dari atas bukit menyembur bongkahan bongkahan lumpur, yang meluncur deras bergelombang dan menyapu apa saja yang dilaluinya.

Adik ipar ibu berusaha masuk ke dalam rumah untuk menolong ibu.  Dia mencoba meraih tubuh ibu yang tergeletak tak berdaya.
Namun, pada saat yang sama, terjangan lumpur menerobos ke dalam rumah dan menggulung serta mengubur tubuh tubuh mereka.

'Ya Tuhan, kecintaan dan milikku yang terbaik kini telah Engkau jemput'
'Pulangkanlah ia keharibaanMu dalam keadaan husnul khotimah'
'Sambutlah ibuku dengan senyuman kasih dan sayangMu.

'Tuhan, ampunilah dosa dan kesalahanku yang selama ini telah mengabaikan ibu yang kucintai'.
'Berikanlah daku kesempatan untuk bertemu dengannya kelak agar aku dapat memeluk dan menciumnya'

Innalillahi wa innailaihi roji'un - Sungguh kita semua milik Allah dan akan kembali juga kepadaNya

Salam dari anakmu yang selalu merindukanmu, ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar