
Saat melewati perbukitan berkelok, dilihatnya sebuah truk melaju dari arah yang berlawanan.
Ketika berpapasan di tikungan jalan, sang pengemudi truk melambatkan laju kendaraannya, lalu membuka kaca jendela dan berteriak dengan keras, 'Keboo...!'
Sang pengusaha muda itu kaget.
Dia merasa tersinggung dan langsung membuka kaca jendela mobil.
Lalu, membalas teriakan si pengemudi truk itu dengan nada emosional, 'Kamu itu yang kebo...!!', sambil tancap gas.
Masih kurang puas, dia terus memaki maki, 'Dasar kebo jelek, tidak punya otak, dungu !. Berengsek !. Dasar udik, gembel !'
Saat asyik dengan sumpah serapahnya, mobilnya melewati tikungan.
Tiba-tiba, puluhan kerbau yang bertubuh besar, turun dari perbukitan dan memenuhi badan jalan.
Terlambat bagi sang pengusaha untuk menghentikan laju mobilnya.
Seekor kerbau ditabraknya. Kendaraannya oleng saat ia berusaha menghindari gerombolan kerbau yang lain.
Mobil mewah itu pun terguling dan langsung terjun ke jurang.
Ternyata, teriakan sopir truk tadi sama sekali bukan ejekan, tapi justru sebuah peringatan untuk sang pengusaha muda, bahwa di depannya ada sekawanan kerbau yang akan melintas memenuhi jalanan yang hendak ditujunya.
Tapi begitulah ego seringkali memicu emosi dan amarah secara cepat.
Sehingga peringatan yang baik justru dinilai tidak sopan, bahkan kurang ajar.
--
Pesan moral yang dapat kita petik dari cerita di atas ialah jangan mudah tersulut emosi saat menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan kita atau menghadapi orang yang sikap ataupun prilakunya tidak kita sukai.
Belajarlah bersabar dan mencari tahu jalan cerita yang sebenarnya serta sebab sebab di balik suatu peristiwa, niscaya akan lebih menenangkan kita.
Melampiaskan emosi memang nyaman untuk sesaat, tetapi bisa menjadi penyakit yang merugikan diri sendiri untuk jangka panjang.
Mari cepat belajar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, namun berfikirlah ribuan kali sebelum membalas perkataan tersebut.
Karena seringkali lambat untuk merespon dan lambat melontarkan amarah justru akan menyelamatkan hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar