

-
Guhta Mehta, penulis wanita yang menemukan dokter Ramnik Doshi dan menceritakan kisah perjalanan hidupnya 'yang unik dan aneh' ini di situs http://www.movedbylove.org/profiles/story.php?sid=4 menulis , melihat pria sederhana ini dengan tubuhnya yang kecil di dalam balutan kaos oblong ,anda tidak akan percaya bahwa ia bertanggung jawab memberikan pengobatan mata kepada ribuan masyarakat miskin di pedesaan.Dan, ia telah menjalankan pekerjaannya ini selama hampir 30 tahun.
Guhta Mehta melanjutkan ceritanya. Terinspirasi oleh Ravishankar
Maharaj, seorang reformis pengikut Mahatma Gandhi yang terkenal dengan
prinsip perjuangan Swadeshi, dokter Ramnik Doshi dan tiga orang dokter
sahabatnya serta dibantu oleh beberapa relawan, melakukan eksperimen
pertama dengan mobile eye camp untuk pengobatan mata di desa Petlad. Pengadaan biaya untuk mobile eye camp
ini mereka peroleh dengan cara menghutang uang ke bank tanpa jaminan
untuk mampu melunasinya. “Semua orang mengira kami sudah gila hingga
kami bertemu dengan seorang penyandang dana yang juga merupakan pengagum
Ravishankar Maharaj “, ucap dokter Ramnik Doshi menceritakan awal
mula perjalanan hidup mereka melayani masyarakat kelas bawah.
Pada hari pertama mobile eye camp dibuka,ratusan orang datang
untuk mendapatkan pengobatan mata. Kebetulan pada hari itu, ada seorang
pejabat negara sedang berkunjung ke desa itu. Sang pejabat
menyempatkan diri untuk melihat pelayanan di mobile eye camp tersebut. Dia begitu terharu menyaksikan kejadian itu sehingga rela menyumbangkan uangnya untuk menutupi biaya operasional mobile eye camp pada hari itu.
Tidak sampai disitu saja, Sang pejabat dermawan tersebut memutuskan
untuk membayar gaji ketiga relawan dokter yang telah menyumbangkan
waktu dan tenaga mereka untuk melayani masyarakat. Dokter Ramnik Doshi
mengenang saat-saat itu, “Selama tiga hari, kami perang batin. Kami
datang untuk melayani secara sukarela, jadi kami menolak tawarannya. tetapi ia tetap
memaksa. Pada akhirnya, Ravishankar Maharaj memberikan saran yang amat
bijaksana. “Sebaiknya kita menerima uangnya , katanya, dan
menggunakannya untuk meningkatkan kualitas mobile eye camp di masa mendatang ”.
Ketika salah seorang dokter yang telah bersama dokter Ramnik Doshi
selama 22 tahun ditanya apa yang paling dia sukai dari dokter Ramnik
Doshi, ia menjawab, “ I like everything about him but one quality that stands out is that he has no false thoughts”, Aku
menyukai segala hal tentangnya, namun satu sifat yang paling menonjol
darinya adalah ia tidak pernah punya fikiran fikiran yang jelek ”.
Lalu, darimana ia memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari ?.
Saya teringat dengan Stephen Foster PhD yang menulis sebuah buku yang berjudul “Why Good Things Happen to Good People”. Di dalam buku ini diceritakan bagaimana penemuan – penemuan ilmiah mutakhir ternyata membuktikan adanya hubungan yang sangat signifikan antara perilaku berbuat baik terhadap orang lain dengan usia yang lebih panjang, hidup yang lebih sehat dan perasaan yang lebih bahagia.
Lalu, apa pula yang menyebabkan dokter Ramnik Doshi bisa punya usia yang panjang,hidup sehat dan bugar ?.Mari kita dengarkan penuturannya.
“I haven’t been sick for the past fifty years. No cold, no flu, no diarrhea, no sore throat, nothing.” What’s his secret? “To live with joy” he confidently reports with a big smile”. “Aku belum pernah sakit sejak 50 tahun terakhir ini. Tidak pernah demam, tidak pernah flu, diare, radang tenggorokan, tidak pernah sakit apapun. “Apa rahasianya? “Hidup dengan rasa bahagia” katanya penuh keyakinan dengan senyum mengembang.
“I haven’t been sick for the past fifty years. No cold, no flu, no diarrhea, no sore throat, nothing.” What’s his secret? “To live with joy” he confidently reports with a big smile”. “Aku belum pernah sakit sejak 50 tahun terakhir ini. Tidak pernah demam, tidak pernah flu, diare, radang tenggorokan, tidak pernah sakit apapun. “Apa rahasianya? “Hidup dengan rasa bahagia” katanya penuh keyakinan dengan senyum mengembang.
Lalu, darimana ia memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari ?.
Dan, inilah jawabannya.“Its simple cause and effect. If you feed
others, you won’t go hungry. I give others health, so I don’t get sick.
Serve others, and you will be served.” “Ini hanyalah hukum sebab
akibat. Jika kau memberi makan orang lain, kau tidak akan kelaparan.
Saya menyumbangkan pelayanan kesehatan bagi orang lain sehingga saya
tidak sakit. Layanilah orang lain, dan kau akan dilayani.”
Saya teringat dengan Stephen Foster PhD yang menulis sebuah buku yang berjudul “Why Good Things Happen to Good People”. Di dalam buku ini diceritakan bagaimana penemuan – penemuan ilmiah mutakhir ternyata membuktikan adanya hubungan yang sangat signifikan antara perilaku berbuat baik terhadap orang lain dengan usia yang lebih panjang, hidup yang lebih sehat dan perasaan yang lebih bahagia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar