Salah seorang caleg yang telah
ditetapkan KPU sebagai anggota DPR RI 2014-2019 adalah KH DR. Jalaluddin
Rakhmat. Kang Jalal - demikian beliau sering disapa - tidak saja
seorang intelektual muslim Indonesia, penulis produktif dan mubalig yang
mumpuni, tetapi juga dikenal sebagai pengusung pluralitas dan pembela
kaum tertindas serta kelompok minoritas.
Menjelang Pileg beberapa waktu yang lalu, berbagai isu, fitnah, dusta dan kampanye hitam menerpa Kang Jalal. Sebuah parpol tertentu dan kelompok kelompok intoleran mengkhususkan diri melakukan pembunuhan karakter beliau. Mereka 'mengkhotbahkannya' di rumah rumah ibadah dan berbagai ruang publik. Namun, semua upaya ini ternyata sia sia belaka karena akhirnya beliau berhasil meraih suara yang sangat signifikan dari masyarakat bahkan mengalahkan caleg dari parpol tertentu itu.
Terkait dengan hal ini, beliau berkata :
".......banyak orang yang pesimis untuk bisa terpilih sebagai caleg dengan cara yang bersih dan lurus. Banyak orang berpikir bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai saat ini tanpa modal dan kekuatan yang kuat".
"Maka dalam kesempatan ini, saya berterima kasih kepada pihak yang telah berkampanye hitam untuk saya. Dengan cara itu, saya malah dikenal lebih luas dan dipilih banyak orang. Ini hikmahnya,"
Black Campaign jelas adalah sebuah musibah terhadap seseorang. Namun, 'black campaign' ( kampanye hitam ) terhadap orang yang bersih, lurus dan jujur justru akan menjadi promosi gratis buat orang tersebut.
Saya ingat di dalam bukunya 'Tafsir Kebahagiaan' , Ustadz Jalal mengatakan :''Bersabar terhadap musibah meskipun berat itu hal biasa dan tidak istimewa sebagaimana bersyukur terhadap karunia. Yang istimewa adalah jika bersyukur terhadap musibah'.
Musibah yang berwujud 'black campaign' itu bisa berbentuk fitnah, dusta, caci maki, pembunuhan karakter ( character assasination ),'hobby' mencari cari kesalahan dan kejelekan orang lain atau menghinanya dengan ungkapan ungkapan yang jelek dan tidak beradab.
Belajar dari apa yang dialami oleh Ustadz Jalal, maka sebetulnya kita tidak perlu takut secara berlebihan terhadap 'black campaign' apapun. Karena, kita yakin, dengan bantuan 'tangan tangan yang tidak kelihatan' , disertai dengan sikap sabar yang tidak putus putusnya, kelak musibah yang datang silih berganti itu akhirnya akan membuahkan hasil manis yang wajib disyukuri.
Salam.
".......banyak orang yang pesimis untuk bisa terpilih sebagai caleg dengan cara yang bersih dan lurus. Banyak orang berpikir bahwa hal itu adalah sesuatu yang mustahil dicapai saat ini tanpa modal dan kekuatan yang kuat".
"Maka dalam kesempatan ini, saya berterima kasih kepada pihak yang telah berkampanye hitam untuk saya. Dengan cara itu, saya malah dikenal lebih luas dan dipilih banyak orang. Ini hikmahnya,"
Black Campaign jelas adalah sebuah musibah terhadap seseorang. Namun, 'black campaign' ( kampanye hitam ) terhadap orang yang bersih, lurus dan jujur justru akan menjadi promosi gratis buat orang tersebut.
Saya ingat di dalam bukunya 'Tafsir Kebahagiaan' , Ustadz Jalal mengatakan :''Bersabar terhadap musibah meskipun berat itu hal biasa dan tidak istimewa sebagaimana bersyukur terhadap karunia. Yang istimewa adalah jika bersyukur terhadap musibah'.
Musibah yang berwujud 'black campaign' itu bisa berbentuk fitnah, dusta, caci maki, pembunuhan karakter ( character assasination ),'hobby' mencari cari kesalahan dan kejelekan orang lain atau menghinanya dengan ungkapan ungkapan yang jelek dan tidak beradab.
Belajar dari apa yang dialami oleh Ustadz Jalal, maka sebetulnya kita tidak perlu takut secara berlebihan terhadap 'black campaign' apapun. Karena, kita yakin, dengan bantuan 'tangan tangan yang tidak kelihatan' , disertai dengan sikap sabar yang tidak putus putusnya, kelak musibah yang datang silih berganti itu akhirnya akan membuahkan hasil manis yang wajib disyukuri.
Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar