Jumat, 09 September 2016

'UNTUK KEBAIKAN PAK DOKTER'

Seorang dokter yang sudah berusia lebih dari 50an tahun 'curhat' kepada ustadznya.

'Ustadz, beberapa bulan terakhir ini saya menderita penyakit prostat', katanya. 'Setiap hari menjelang subuh , saya selalu terbangun karena harus pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Waktu istirahat saya semakin berkurang. Saya amat terganggu dan sangat menderita sekali, ustadz !'.

'Itu tanda tanda Tuhan masih menyayangi dokter...!', kata ustadz.
'Maksud ustadz ?', tanya si dokter dengan heran.

Ustad menjawab, 'Tahukah dokter bahwa lewat penyakit prostat yang pak dokter derita sekarang ini, Tuhan sebetulnya ingin bertemu dan berkomunikasi dengan pak dokter'.

'Dengan selalu terbangun menjelang subuh, seakan akan Tuhan 'membangunkan' dokter untuk lebih mendekatkan diri kepadaNya di tengah tengah heningnya malam dengan melakukan berbagai ibadah seperti sholat (sembahyang) malam, do'a dan zikir, sehingga dokter akan selalu mengingatNya di setiap waktu dan tempat betapapun banyaknya kesibukan yang harus dokter lalui'.
'Di tengah tengah sepinya malam, Tuhan ingin dokter merenungkan perjalanan hidup dokter yang sudah lebih dari setengah abad.
'Dengan tunduk dan ruku' di hadapanNya, Tuhan ingin dokter lebih bersikap rendah hati terhadap sesama hambaNya, serta meningkatkan rasa syukur yang semakin mendalam atas berbagai rezeki dan anugerah yang telah dilimpahkanNya, yang selama ini mungkin tidak begitu dokter sadari'


'Percayalah, semua ini untuk kebaikan pak dokter sendiri'

'Terima kasih, ustadz', ujar dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar