Senin, 04 November 2013

Agama Tidak Hanya Sekedar 'Eling-Eling'

 

Kepada Nabi diceritakan seseorang yang sangat tekun berpuasa dan rajin berdo'a serta sholat malam, namun sering menyakiti hati tetangganya. Nabi menjawab singkat, 'Ia akan diazab di neraka !'.
Dalam kesempatan lain Nabi bersabda ,'La yu'minu ahadukum ( tidak beriman seorangpun diantara kalian )..... yang orang lain tidak selamat dari gangguan lidah dan tangannya'


Ada 3 pesan penting yang dapat kita petik dari riwayat di atas.

Pertama, tidak ada jaminan bagi orang orang yang 'kelihatannya' taat dan khusyuk menjalankan spiritual agama , seperti puasa, berdo'a ataupun sembahyang, untuk berperilaku baik.
Sama saja. Tidak seorangpun bisa menjamin bahwa orang orang yang 'menghayati jalan spiritual non-agama' akan selalu berakhlak mulia. Bukankah beberapa tahun yang silam kita diberikan contoh yang sangat kasat mata bagaimana seseorang yang dianggap sebagai 'master dari master spiritual' ditangkap , diadili dan dipenjara karena melakukan pelecehan seksual ?.

Kedua. Iman agama itu bukan hanya sekedar meyakini keberadaan Tuhan, 'berjumpa' ,'eling eling' atau 'merasakan kehadiran Tuhan secara personal. Keliru sekali kalau ada orang yang mengidentikan agama dengan ini semua. Dalam pandangan Nabi - seperti tergambar dalam riwayat di atas-, wujud dari iman - yang abstrak itu - adalah perbuatan ( amal ) baik. Jika agama itu kita ibaratkan koin mata uang ; sisi yang satu adalah iman dan sisi yang lain adalah amal baik.

Ketiga. Jangan menjalankan agama sepotong sepotong, dengan mengambil dan menjalankan potongan ajaran agama yang sesuai dengan keinginan atau 'ego' sembari mengabaikan potongan ajaran yang lain.

Bukankah ada orang yang mengaku beragama, tetapi masih mempersoalkan Tuhan sebagai Pencipta dan Pengatur segala sesuatu di alam semesta ini seperti termaktub di dalam ratusan ayat di dalam kitab suci ?.

Bukankah ada orang yang sudah 'bertemu dan merasakan' kehadiran Tuhan, tetapi tidak sungkan sungkan memamerkan auratnya ( atau disuruh membuka penutup auratnya ) di depan umum ?. Atau, bagaimana dengan orang orang yang mengaku soleh dan takwa, tetapi melakukan tindakan anarkis , menganggap dirinya paling benar dan bersikap intoleran terhadap orang lain yang berbeda keyakinan dan pemahaman ?.

Orang - orang seperti ini kelihatannya saja beragama namun sesungguhnya belum  'beragama'.
Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar