Senin, 04 November 2013

REZEKI DARI RESEP OBAT....

                                        
http://medcitynews.com/2013/09/when-we-conflate-healthcare-with-medical-care/
Disamping merasa sangat senang, sejawat kita dokter Tulus merasa gelisah dan galau juga. Pasalnya, dia memperoleh hadiah sejumlah uang dari sebuah perusahaan farmasi yang obatnya sering dia resepkan  sementara dia tahu hal itu tidak dapat dibenarkan. Batinnya berperang, fikirannya tidak tenang, tetapi akhirnya ia memutuskan untuk menerima uang itu. Nggak enak rasanya menolak pemberian orang, ujarnya, untuk menenteramkan hatinya.

Hadiah uang ini, ditambah dengan sedikit uang tabungan yang selama ini telah ia kumpulkan, ia gunakan sebagai uang muka untuk mencicil mobil Xenia yang sudah lama ia idam - idamkan . 

Pagi itu, dokter Tulus diminta untuk mengambil mobil tersebut dari sebuah showroom mobil di Bekasi. Sesaat setelah meninggalkan kantor showroom, mobil  dokter Tulus berhenti di perempatan lampu merah persis di depan MM.

Seorang bapak tunanetra beringsut ingsut mendekati badan mobilnya yang masih mengkilat itu. Lengan kanan orang tua ini buntung, wajahnya berbinar binar walaupun kelihatan tua, lelah dan sedikit pucat. Dengan potongan lengan yang masih tersisa, ia menggenggam kantong plastik yang berisi 3 botol air mineral. 


Dokter Tulus menurunkan kaca mobil dan membeli sebotol air mineral dari si bapak. Dia merasa iba melihat keadaan orang tua itu. "Kenapa bapak tidak mengemis saja, Pak ? ", tanyanya.

Sejenak si bapak terdiam dan kemudian berkata," Malu rasanya kalau mesti minta minta, Pak "." Orangtua kami mengajarkan kerja keras serta melarang kami untuk mencari dan mendapatkan rezeki dengan cara cara yang tidak disukai Tuhan dan bertentangan dengan hati nurani". "Semoga rezeki yang Bapak peroleh diberkahi oleh Tuhan".
"Terima kasih", katanya sambil berlalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar