Senin, 04 November 2013

DARI ROUNDTABLE DISCUSSION 'AIDS PADA MATA'

13811861122096950855
 


Dari Roundtable Discussion 'AIDS pada Mata, Kapan Dicurigai dan Bagaimana Penatalaksanaannnya ?', yang diadakan oleh Perdami Cabang Bekasi, pada 6 Oktober 2013, di Hotel Horison Bekasi terungkap beberapa fakta yang mengejutkan.

Hampir 50 % pengidap HIV/AIDS adalah anak anak manusia yang masih produktif, yang berusia sekitar 20-an sampai 40-an. Sebagian diantara mereka memiliki karakter 'MLM' ( Man Likes Man ) atau Lelaki Senang Lelaki. Karena itulah tidak begitu keliru kalau ada orang yang mengatakan, AIDS adalah penyakit 'Akibat Intim Dengan Sesama' atau 'Aku Ingin Dia Selalu'.....

Yang sangat mencengangkan sekaligus amat memilukan ialah ditemukannya pengidap AIDS termuda pada anak berusia 15 tahun, yang baru saja menginjak masa 'akil much...'......oopss,maaf !!......akil baligh nya..... Patut diduga, kuman HIV/AIDS yang bersarang di tubuhnya itu kemungkinan besar ditularkan lewat hubungan seksual atau jarum suntik dari obat obat terlarang.

Lalu, ....jangan sekali kali meremehkan kelainan mata pada pengidap HIV-AIDS.
Pengidap HIV atau AIDS bisa mengalami kerusakan penglihatan yang sangat parah akibat serangan infeksi kuman 'oposisi' pada syaraf retina mata yang menyerbu masuk setelah benteng kekebalan tubuh 'koalisi' dijebol oleh virus HIV ini.

Oleh karena itu, sekali anda divonis mengidap infeksi HIV, tidak perduli pada tingkat  simptom ( keluhan ) manapun, sebaiknya anda secara rutin selalu datang ke praktek dokter spesialis mata untuk memeriksakan kesehatan mata ataupun fungsi penglihatan anda. Supaya penglihatan anda tidak keburu menjadi buta total sehingga pada akhirnya tidak bisa lagi menikmati indahnya dunia dan 'makhluk-makhluk' ciptaan Tuhan di permukaan bumi ini.

Apalagi kalau anda ingin mencalonkan diri sebagai Capres di tahun 2014. Sayang sekali khan kalau anda terganjal di KPU gara gara penglihatan mata anda terganggu, seperti pernah terjadi beberapa tahun yang silam di negeri tercinta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar