Pertempuran Basra - yang juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang
Jamal - adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 Masehi,
antara pasukan yang berpihak pada Khalifah Ali bin Abi Talib ra ,
sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad SAW dengan pasukan yang berpihak
kepada Aisyah ra, istri Nabi Muhammad SAW dan Sahabat Thalhah dan
Zubair. Sejarah mencatat, sepuluh ribu orang terbunuh dalam peristiwa
ini.
Tatkala perang baru akan dimulai dan kedua
pasukan telah berhadap hadapan untuk saling menyerang, seorang prajurit
dari pasukan Ali yang tampaknya 'kebingungan' bertanya kepada Sayyidina
Ali , 'Apakah engkau akan memerangi ummul mukminin Aisyah, Thalhah, dan
Zubair ?. Apakah mungkin mereka berada dalam kebatilan ( kesesatan )
?”.
Sayyidina Ali menjawab,
'Saudaraku, kebenaran itu tidak dikenali dari manusia. Kenalilah
terlebih dahulu kebenaran itu sendiri, niscaya engkau akan dapat
mengenal siapakah yang berada di pihak yang benar'.
Sayyidina Ali sama sekali tidak mengatakan 'kelompok kita yang paling benar', 'kelompok mereka itu sesat dan batil' !.
Namun, dalam kenyataannya, tidak mudah menjalankan apa yang diucapkan oleh Imam Ali tersebut.
Kita sering kali terpukau, terpesona dan terpengaruh dengan berbagai atribut, jabatan, gelar, status dan penampilan yang melekat di dalam diri seseorang. Akibatnya, kita cenderung membenarkan perbuatan 'salah' yang dilakukannya dan membelanya mati matian, walaupun untuk itu kita bersedia mengorbankan akal sehat dan intelektualitas kita.
Sayyidina Ali sama sekali tidak mengatakan 'kelompok kita yang paling benar', 'kelompok mereka itu sesat dan batil' !.
Namun, dalam kenyataannya, tidak mudah menjalankan apa yang diucapkan oleh Imam Ali tersebut.
Kita sering kali terpukau, terpesona dan terpengaruh dengan berbagai atribut, jabatan, gelar, status dan penampilan yang melekat di dalam diri seseorang. Akibatnya, kita cenderung membenarkan perbuatan 'salah' yang dilakukannya dan membelanya mati matian, walaupun untuk itu kita bersedia mengorbankan akal sehat dan intelektualitas kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar