Rabu, 05 November 2014

ASYURA, SEJARAH YANG TERLUPAKAN

Setiap tanggal 10 Muharram sebagian kaum muslimin di seluruh penjuru dunia mengenang hari Asyura dengan 'pesta' duka dan kesedihan


Hari Asyura mengacu kepada sebuah peristiwa yang terjadi 1300an tahun yang silam tatkala salah seorang Ahlulbait ( Keluarga ) dan cucu Nabi Muhammad saw yang bernama Husein as dibunuh dan dibantai di padang Karbala,Irak.

'Kesalahan' Imam Husein as dan para pengikutnya pada waktu itu hanyalah karena mereka menentang penguasa 'muslim' yang zalim dan despotik yang menindas rakyatnya sendiri.

Terkait dengan Asyura, Ernest Hemingway seorang sastrawan Kristen berkebangsaan Amerika pernah menulis :

'Sesungguhnya kesedihan yang disebabkan oleh tragedi Husein masih menyala di setiap dada manusia tercerahkan dikarenakan tragedi itu begitu memilukan yang telah dilakukan oleh kelompok manusia yang haus akan darah orang orang yang tak berdosa'

Tidak hanya Ernest Hemingway saja yang bertutur tentang Husein as dan Asyura, juga para tokoh dan sastrawan dunia lainnya seperti Guevara, Dalai Lama, Franklin D Rosevelt, George Zaidan, Gothe, Ho Chi Minh, Jawaharlal Nehru, Jenderal De Gaulle, Kurt Waldheim, Mahatma Gandhi, Tollstoy, Soekarno dan masih banyak lagi.

Namun anehnya, mayoritas kaum muslimin hampir hampir tidak mengenal peristiwa Asyura ini atau bahkan melupakannya.

Boleh jadi kita heran dan bertanya tanya kenapa 'sebagian kaum muslimin' lainnya itu malah mengenang wafatnya Imam Husein dan mencurahkan duka serta tangis kesedihan mereka di hari Asyura .

Jawabannya, mungkin seperti dituturkan oleh penyair ternama asal Turki bernama Foudholi :

'Kecintaan kami kepada Husein
telah mengalir di dalam aliran darah kami.
Karena ibu kami telah menyusui kami
dengan air susu yang telah bercampur
kecintaan kepada Ahlilbait Nabi'

Salam ya Aba Adillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar