Minggu, 14 Desember 2014

KEPUASAN MENOLONG ORANG LAIN.


Ini 'curhat' seorang bapak yang anaknya enggan menjadi dokter walau dia ingin sekali anaknya itu menjadi seorang dokter.
'Pada waktu saya sekolah dulu,menjadi dokter merupakan dambaan sebagian besar siswa,namun sekarang tampaknya banyak pilihan lain. Minat menjadi dokter semakin kurang, bahkan yang mengherankan saya, teman teman saya yang menjadi dokter, anak mereka juga tidak ingin seperti orang tua mereka.
Apa yang terjadi dengan kehidupan dokter sekarang ini ?. Mengapa menjadi dokter tidak lagi menarik bagi remaja ?'.

Dr. Samsuridjal Djauzi menjawab :
'Anda benar, pilihan karir bagi remaja amat beragam. Menjadi dokter hanyalah salah satu pilihan. Jika remaja merasa bahwa penghargaan masyarakat serta penghasilan dokter tidak menarik, mungkin mereka akan memilih karir lain yang lebih menjanjikan.
Remaja yang memilih jadi dokter karena ingin mengabdikan diri pada kemanusiaan mungkin akan merasa lebih bahagia dengan pilihan mereka. Meski kehidupan dokter mungkin tidak segemerlap selebritas, pengacara, pebisnis dan lainnya, tetapi mereka menikmati kepuasan dapat menolong orang lain.
Pada akhirnya, sebagai orang tua kita harus menyerahkan pilihan kepada anak anak, karena merekalah yang akan menjalani masa depan mereka.
( KOMPAS, 30 November 2014, Hal.11 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar