Jumat, 30 Januari 2015

SURGA BUAT SANG PELACUR


Suatu hari Nabi as bercerita di hadapan para Sahabatnya, 'Suatu saat, ada seorang perempuan 'tuna susila' (pelacur) berjalan di padang pasir dalam keadaan sangat kehausan.

Dia menemukan sebuah sumur, Lalu, ia turun ke dalam sumur itu untuk mengambil air.

Di bibir sumur, tiba tiba muncul seekor anjing  yang menjulur julurkan lidahnya ke tanah. 'Kasihan, anjing itu sangat kehausan', kata si wanita di dalam hati.

Selasa, 27 Januari 2015

FILOSOFI SAKIT

Walaupun usianya baru 9 tahun, Nurul selalu ingin tahu apa yang dilakukan oleh ayah (buya) nya. Kali ini, dia  mengikuti buyanya saat melakukan operasi katarak di kamar operasi. Tak sedikitpun ada rasa takut di wajahnya tatkala melihat cairan darah tergenang di mata pasien atau saat bola mata pasien ditusuk dengan batang jarum dan disayat dengan pisau bedah yang sangat tajam.

Usai operasi, Nurul bertanya, 'Buya, kenapa dokter harus menyakiti mata pasiennya ?. Apakah hal ini tidak akan menambah penderitaan pasien ?. Padahal, dia khan ingin disembuhkan dari penyakit kebutaan yang dideritanya, buya ?'.

FILOSOFI BISMILLAH


Seusai sholat subuh berjama'ah, Nurul dan ayah (buya) nya berdiskusi tentang ucapan bismillah.
'Allah mengajarkan kita mengucapkan bismillah - yang artinya, 'dengan nama Allah'- sebelum memulai pekerjaan apapun agar kita senantiasa mengingatNya dan pekerjaan yang kita lakukan itu menjadi berkah ', kata buya. 'Dengan selalu mengingat Allah, diharapkan kita tidak akan berani melakukan perbuatan perbuatan buruk yang dibenci olehNya'.

Sabtu, 17 Januari 2015

BU ERMA

Namanya Erma. Usianya 48 tahun. Beberapa tahun yang lalu, dia ditinggal oleh suaminya yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas. Sejak itu dia menjalani kehidupannya dalam keadaan yang amat memprihatinkan. Dia bekerja banting tulang, siang malam untuk 'menghidupi' anak anaknya yang masih kecil. Namun, musibah seakan akan tak pernah mau berpisah dari dirinya. Setahun yang lalu, kedua matanya buta total karena penyakit katarak. Walhasil, bu Erma hanya bisa menggantungkan kehidupannya kepada belas kasihan dari para tetangganya yang selalu bersemangat untuk membantunya.

Minggu, 11 Januari 2015

SAYA NGGAK MAKSA LOH,BU !

Seusai melakukan pemeriksaan, dokter spesialis mata itu berkata kepada pasiennya, 'Bu, mata ibu diserang penyakit katarak'.
'Ya, Tuhan !. Lalu, bagaimana cara mengobatinya, dok ?, tanya si ibu dengan rasa cemas.
'Tenang saja,bu. Mata ibu harus segera saya operasi,' jawab si dokter.
'Apa tidak ada ada pengobatan lain, dok ?. Bagaimana kalau tidak dioperasi,dok ?', tanyanya.

Sabtu, 03 Januari 2015

'SESUNGGUHNYA, ENGKAU BELUM UMROH !'

Dokter Tulus baru saja turun dari pesawat yang membawanya pulang kembali ke tanah air setelah melakukan ibadah umroh di tanah suci. Di bandar udara, ia disambut oleh ustadz Salim yang sudah berusia lanjut.

'Ahlan wa Sahlan, selamat datang kembali di tanah air. Bagaimana khabar dokter ?', sapa ustadz Salim.
'Alhamdulillah, saya baik baik saja. Semua rukun (tata cara) umroh telah saya lakukan dengan lancar dan sempurna tanpa halangan apapun, ustadz ', jawab dokter Tulus dengan wajah berseri seri.

'Bolehkah aku bertanya, dok ?', tanya ustadz.
'Silahkan, ustadz', sahut  dokter.

Kamis, 01 Januari 2015

OPERASI MENGGARUK LENSA


Seorang dokter mata berusaha mati matian untuk meyakinkan pasiennya bahwa dia menderita penyakit katarak.
'Dokter ini ada ada saja, koq saya dikatakan menderita katarak ?'. Piye toh ?',kata si pasien.
'Memang, seperti itulah hasil pemeriksaan saya, bu', Mosok ibu nggak percaya ?', sahut dokter.
'Bukan nggak percaya,dok. Saya nggak merasa menderita katarak. Mata saya cuma sedikit gatal saja, dok !', jawab si pasien.
'Lensa mata ibu sudah sangat keruh. Lensa mata yang keruh itu disebut dengan katarak . Karena itu, mata ibu harus dioperasi', jelas si dokter
'Nggak, ah. Lensa mata saya cuma gatal saja. Bagaimana ya dok cara mengobatinya ?', tanyanya.
'Gampang. Mata ibu harus segera saya operasi agar lensanya bisa dikeluarkan', jawab dokter.
'Loh.. kenapa lensa mata saya harus dikeluarkan,dok ?', tanya si ibu dengan heran
'Supaya ibu bisa menggaruknya.... !!', jawab si dokter sambil tersenyum.