Roger
Konopasek adalah seorang penulis, pembicara sekaligus instruktur dan
trainer terkenal yang selama lebih dari 10 tahun telah berkelana di
berbagai perusahaan internasional seperti HP, Philips, Dell, Citibank
dan lain lain. Dia menyebut dirinya sebagai 'Transformational Leadership
Catalyst' (rogerkonopasek.com).
Roger menulis sebuah buku, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berjudul 'You Are What You Believe, Seriously !', terbitan Gramedia. Hal yang paling mengejutkan adalah tatkala - di dalam bukunya itu - , dia menyebutkan bahwa sesi sesi motivasi yang biasanya diadakan di dalam berbagai seminar, workshop maupun training training - yang lazim disebut dengan 'Motivation Achievement Training-MAT' sesungguhnya adalah sia - sia.
Roger menulis sebuah buku, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, berjudul 'You Are What You Believe, Seriously !', terbitan Gramedia. Hal yang paling mengejutkan adalah tatkala - di dalam bukunya itu - , dia menyebutkan bahwa sesi sesi motivasi yang biasanya diadakan di dalam berbagai seminar, workshop maupun training training - yang lazim disebut dengan 'Motivation Achievement Training-MAT' sesungguhnya adalah sia - sia.
Saya kutip penuturannya :
"Setiap tahunnya miliaran dolar telah dihabiskan oleh berbagai
perusahaan dunia untuk memberikan kesempatan bagi karyawannya mengalami
'pencerahan' dalam berbagai sesi motivasional. Harapannya, setelah
sekian jam atau sekian hari tinggal di tempat yang sejuk dan asri,
dengan berbagai permainan dan kegiatan yang menggembirakan, mereka akan
kembali dengan perubahan yang luar biasa. Tahukah anda ?. Semua itu
adalah harapan yang sia sia !".
Kenapa ?. Dia melanjutkan :
"Riset kami menunjukkan, 30 % peserta pada dasarnya hanya sekedar ikut
ikutan. Seandainya dibebaskan, mereka akan memilih menghabiskan waktu
bersama keluarga atau teman, atau menikmati hobi mereka. Sekitar 60 %
memang menikmati sesi sesi motivasional mereka, tetapi sebenarnya tidak
tahu apa tujuan utama dari semua sesi tersebut. Hanya minoritas kecil,10
%, yang terlibat dengan tujuan utama dari pihak manajemen dan meyakini
tentang perlunya pertemuan semacam itu". Pada bagian lain dia
menyebutkan bahwa kegiatan tersebut hanyalah 'akal akal-an' dari pihak
manajemen saja.
Apakah kondisi yang sama terjadi di negeri kita ini ?.
Kalau kondisinya juga tidak jauh berbeda, maka tentu amat sangat
disayangkan sekali. Bahwa berbagai seminar,workshop maupun training
training motivasi yang sekarang ini banyak bermunculan dimana mana 'bak
tumbuhnya jamur di musim hujan' dan yang digadang gadang mampu
memperbaiki kinerja para pegawai , ternyata hanyalah memboros boroskan
uang saja, tanpa mendapatan hasil yang signifikan.
Mohon ma'af.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar